🏮 Kata Bijak Raja Majapahit

MARGABUMI MAJAPAHIT OBAT ANTI STRESS, KUMPULAN PUISI, KATA-KATA BIJAK, CERITA LUCU, KUMPULAN KATA-KATA HUMOR. Sabtu, 26 Mei 2012. KATA BIJAK ISLAMI Jangan sampai kita terlena kata mutiara untuk memenuhi kekayaan duniawi yang sifatnya hanya sementara saja, hingga kita lupa akan tugas kita yang sesungguhnya di dunia ini yaitu mengumpulkan MuhammadYamin menyebut Majapahit sebagai Negara Nasional Kedua Indonesia. Majapahit mengirim utusannya ke Campa, kamboja, Siam, Birma bagian selatan dan Vietnam serta mengirim duta-dutanya ke Tiongkok. Pada masa ini terjadi peristiwa Bubat (Perang Bubat), yaitu peristiwa perselisihan antara Gajah Mada dan Raja Pajajaran. SilsilahRaja-Raja Kerajaan Majapahit. Penjelasan lengkap mengenai silsilah para raja yang pernah memegang kekuasaan di Kerajaan Majapahit bisa disimak berikut ini: 1. Raden Wijaya. Raden Wijaya. Sumber: Wikimedia Commons. Pada urutan pertama ada Raden Wijaya yang memiliki nama asli Nararya Sanggramawijaya. RajaRaja Kerajaan Majapahit. Berikut ini daftar nama raja yang pernah memerintah kerajaan Majapahit, diantaranya yaitu: Raden Wijaya dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana (1293-1309) Kalagamet dengan gelar Sri Jayanagara (1309-1328) Sri Gitarja dengan gelar Tribhuwana Wijayatunggadewi(1328-1350) Hayam Wuruk dengan gelar Sri Rajasanagara (1350 MisteriGajah Mada. Majapahit dengan menaklukkan Keta dan Sadeng yang saat itu sedang melakukan pemberotakan terhadap Majapahit. Keta & Sadeng pun akhirnya takluk. Patih Gajah Mada diangkat sebagai patih di Majapahit (1334). Sumpah. Demikianlah beberapa uraian kami tentang kata bijak jaman majapahit. Jika Anda merasa belum jelas, bisa KataMajapahit berasal dari kata 'buah maja yang rasanya pahit', yang mana buah tersebut banyak ditemukan di daerah hutan tempat kerajaan Majapahit berdiri. Pada awalnya Majapahit berpusat di Mojokerto, Jawa Timur tetapi pada era Jayanegara Ibukota dipindahkan ke Triwulan, lalu pada tahun 1456 berpindah lagi ke Kediri. katabijak jaman majapahit Inilah kata bijak jaman majapahit dan ulasan lainnya yang berkaitan erat dengan topik kata bijak jaman majapahit serta aneka informasi dunia misteri yang Anda butuhkan. Silhkan klik pada judul artikel-artikel berikut ini untuk membaca penjelasan lengkap tentang kata bijak jaman majapahit . Inilahkata bijak raja majapahit dan ulasan lainnya yang berkaitan erat dengan topik kata bijak raja majapahit serta aneka informasi dunia misteri yang Anda butuhkan. Silhkan klik pada judul artikel-artikel berikut ini untuk membaca penjelasan lengkap tentang kata bijak raja majapahit. Semoga bermanfaat! PendiriKerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya, menantu dari Raja Kertanegara, penguasa terakhir Kerajaan Singasari. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk (1350-1389 M) dengan Gajah Mada sebagai patihnya. Pada periode ini, seluruh kepulauan Indonesia mengibarkan panji-panji Majapahit dan hubungan e6vHxWI. Masuknya bangsa India ke Nusantara, membuahkan banyak percampuran budaya dari berbagai aspek. Salah satunya adalah berdirinya berbagai kerajaan-kerajaan bernuansa agama Hindu ataupun Budha. Hal itu tergantung dari pengaruh pendatang di wilayah tersebut. Misalnya Kerajaan Hindu adalah Kutai dan Kerajaan Budha adalah Sriwijaya. Salah satu kerajaan Hindu dan Buddha yang berhasil mencapai masa kejayaan dan keruntuhannya sekaligus adalah kerajaan Majapahit. Hingga sekarang, sejarahnya masih tersimpan rapi dalam bentuk peninggalan benda maupun cerita rakyat. Majapahit merupakan kerajaan yang berhasil berekspansi secara luas. Tidak hanya itu, mereka juga memiliki tatanan pemerintahan yang lengkap. Selain itu, Majapahit juga memiliki sistem militer yang teratur. Bahkan, terdapat dua golongan yang dibedakan menurut senjatanya. Terkait itu, kali ini akan membahas lebih lanjut tentang Kerajaan Majapahit, sejarah dan penjelasan singkatnya. Profil Kerajaan Majapahit Nama Majapahit Raja-raja a. Raden Wijayab. Jayanagarac. Tribhuwana Wijayatunggadewid. Hayam Wuruke. Wikramawardhanaf. Suhitag. Kertawijayah. Rajasawardhanai. Girishawardhanaj. Suraprabhawak. Girindrawardhana Tahun Berdiri 1293 Tahun Keruntuhan 1498 Agama Hindu – Budha Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit Kerajaan Majapahit pertama berdiri sekitar tahun 1293 M oleh Raden Wijaya. Diketahui bahwa sosoknya adalah menantu dari Raja terakhir Singasari, yakni Kertanegara. Raden Wijaya awalnya mendapatkan lahan berupa hutan Tarik yang kemudian dibangunnya menjadi desa baru. Sejak awal, wilayah tersebut sudah dinamainya Majapahit. Saat itu, Raden Wijaya mengabdi kepada Jayakatwang. Namun, ia bersekutu dengan bangsa Mongol yang datang. Setelah itu, Jayakatwang tidak bisa diselamatkan. Mengutip dari buku Sanggrama Wijaya Gamal Komandoko 2009, kelahiran Majapahit sekaligus dijadikannya Raden Wijaya sebagai Raja adalah sekitar 15 bulan Kartika tahun 1215 saka. Secara penanggalan masehi yaitu 10 November 1293. Resmi menjadi raja, Raden Wijaya menggunakan nama Kertarajasa Jayawardhana. Meski begitu, ia justru menghadapi masalah yang datang dari bawahan Kertarajasa. Termasuk di dalamnya yaitu Ranggalawe, Sora, dan Nambi yang memberontak. Selain itu, juga ada dukungan dari Panji Mahajaya, Ra Arya Sidi, Ra Jaran Waha, Ra Lintang, Ra Tosan, Ra Gelatik, dan Ra Tati. Namun, pemberontakan tersebut dapat dihadapi oleh Raden Wijaya. Disinyalir bahwa hal itu juga disebabkan oleh konspirasi yang dibuat oleh Halayudha, yakni mahapatih yang bertujuan untuk menjatuhkan orang kepercayaan raja untuk mendapatkan jabatan tinggi di pemerintahan. Puncak Kejayaan Kerajaan Majapahit Hayam Wuruk adalah raja yang merupakan anak dari Ratu Tribhuwanatunggadewi. Tergolong sangat muda, Hayam Wuruk naik takhta pada usia 16 tahun. Hayam Wuruk mendapatkan gelar Sri Rajasanegara. Ia didampingi oleh Mahapatih Gadjah Mada yang bertekad untuk meneruskan cita-citanya. Diketahui bahwa puncak kejayaan kerajaan Majapahit berada di datangan Hayam Wuruk. Maka dari itu, ia merupakan raja Majapahit yang paling terkenal. Bersama Hayam Wuruk, Majapahit berhasil berekspansi ke luar Nusantara. Termasuk di dalamnya adalah Tumasik dan Semenanjung Melayu. Salah satu peninggalan yang juga terkenal saat masa pemerintahannya adalah Sumpah Palapa yang dibuat oleh Gadjah Mada. Diketahui bahwa sumpah tersebut berisi tentang sumpah tidak akan menikmati istirahat sebelum Nusantara bersatu dan takluk di tangan Majapahit. Maka dari itu, Hayam Wuruk berhasil mengambil alih banyak wilayah nusantara melalui panji-panji kerajaan Majapahit. Selain Itu, pengaruh kekuasaan dan kerjasama yang dibangun membuat ekspansi lebih mudah. Tak hanya itu, pengaruh Hayam Wuruk juga berhasil menjadikan agama Hindu berhasil dianut oleh seluruh rakyat Majapahit. Meski begitu, mahapatih Gadjah Mada tetap memeluk agama Buddha. Kemunduran Kerajaan Majapahit Kerajaan Majapahit berangsur-angsur mengalami kemunduran ketika Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389. Diketahui bahwa penyebabnya adalah perebutan takhta. Hayam Wuruk memiliki putri mahkota bernama Kusumawardhani yang merupakan pewaris takhta. Diketahui bahwa wanita tersebut menikah dengan pangeran Wikramawardhana yang merupakan sepupunya. Tak hanya itu, Hayam Wuruk juga memiliki putra dari selir Wirabhumi yang hgua ingin mendapatkan takhta. Dari situlah, terjadi perang saudara yang dikenal dengan nama Perang Paregreg. Pertempuran ini terjadi sekitar tahun 1405-1406 M. Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Perang dimenangkan oleh Wikramawardhana dan Wirabhumi dihukum Wikramawardhana naik takhta. Namun, hal lain yang terjadi adalah melemahnya pengaruh Majapahit terhadap daerah kekuasaan karena perang saudara. Selain itu, juga terdapat sengketa antara Majapahit di bagian utara Sumatra dan Semenanjung Malaya yang ingin memerdekakan diri. Dimana pada semenanjung Malaya justru menjadi kerajaan Ayutthaya. Kemudian, juga ada Kesultanan Melaka yang disokong oleh Dinasti Ming. Sepanjang pemerintahan Wikramawardhana, adapun daerah di Sumatera yang berhasil dipertahankan antara lain adalah Indragiri, Jambi, dan Palembang. Wikramawardhana memerintah Majapahit hingga tahun 1426. Kemudian, diwarisi oleh Ratu Suhita, putrinya. Pada tahun 1447, takhta dilanjutkan oleh Kertawijaya, yakni adik laki-laki Ratu Suhita. Setelah wafat, pemerintahan dipimpin oleh Rajasawardhana. Setelah itu, kembali terjadi krisis pewarisan takhta antara putra Rajasawardhana dan adiknya yang bernama Girisawardhana. Girisawardhana berhasil bertakhta dan wafat pada tahun 1456 M. setelah itu, digantikan oleh Suraprabhawa. Namun, terjadi pemberontakan oleh Bhre Kertabhumi yang merupakan putra bungsu dari Rajasawardhana. Pemberontakan yang berakhir perang tersebut menjadi pemicu pertempuran antara Kerajaan Majapahit dan Demak. Diketahui karena pada saat itu, Demak sudah lebih berpengaruh di pesisir Jawa. Bahkan, kerajaan Demak juga berhasil mengambil alir Jambi dan Palembang yang sebelumnya dikuasai oleh Majapahit. Diketahui juga bahwa perang antara Majapahit dan Demak sudah mulai reda saat Patuh Udara menggantikan Girindrawardhana dan mengakui kekuasaan Demak. Namun, konflik kembali tersulut ketika Patih Udara berkongsi dengan Portugis untuk melawan Demak. Maka dari itu, Demak kembali melakukan serangan ke Majapahit. Demak berhasil mengakhiri kelangsungan dan sejarah kerajaan Majapahit pada tahun 1527. Kemudian, kekuasaan berada di tangan Pati Unus pada Kesultanan Demak yang saat itu sudah bernuansa Islam. Kerajaan Samudera Pasai terletak di Aceh. Pada masa kejayaannya, Kerajaan ini sempat menjadi pusat dari perdagangan mancanegara. Bahkan Kerajaan Samudera Pasai memegang peran penting dalam penyebaran agama Islam di Nusantara, maupun di kawasan Asia Tenggara. Mengutip laman Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan Samudra Pasai didirikan oleh Meurah Silu pada 1267 M. Keruntuhan Samudera Pasai Ilustrasi Kerajaan Samudera Pasai Wikipedia Dikutip dari buku Tinggalan Sejarah Samudra Pasai 2014 oleh CISAH, pada masa kejayaannya, Samudera Pasai mengeluarkan mata uang emas yang disebut dirham. Uang tersebut digunakan sebagai uang resmi kerajaan. Di samping sebagai pusat perdagangan, Samudera Pasai juga pusat perkembangan Agama Islam. Kerajaan Samudera Pasai memiliki pengaruh di pelabuhan-pelabuhan penting di Pidie, Perlak, dan lain-lain. Keruntuhan Samudera Pasai dimulai saat tahta Sultan Zainal Abidin berhasil direbut. Berikut penyebab keruntuhan Samudera Pasai. Konflik keluarga Penyebab keruntuhan Kerajaan Samudera Pasai dipengaruhi dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor internal penyebab runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai adalah adanya konflik keluarga kerajaan yang mulai terjadi pada akhir abad ke-14. Buntut dari konflik ini adalah perang saudara dan perebutan kekuasaan di dalam istana. Untuk menyelesaikan konflik, Sultan Pasai mencari bantuan ke Kerajaan Malaka yang awalnya membuahkan hasil. Akan tetapi, bantuan dari Kerajaan Malaka ini pada akhirnya membawa dampak lain yang membuat Kerajaan Samudera Pasai semakin dekat pada keruntuhannya. Berdirinya Kesultanan Malaka Kerajaan Malaka berdiri pada awal abad ke-15 yang membuat munculnya pusat politik dan perdagangan baru di Malaka yang lokasinya lebih strategis dibanding Samudera Pasai. Hal ini juga yang membuat Kerajaan Samudera Pasai perlahan-lahan mulai mengalami keruntuhan. Seiring berjalannya waktu, keberadaan Samudera Pasai di kawasan Malaka mulai melemah akibat dominasi sektor perdagangan Kerajaan Malaka di wilayah tersebut. Diserang Portugis Salah satu penyebab keruntuhan Samudera Pasai adalah penyerangan Portugis pada abad ke 16. Pada 1511, Portugis yang dipimpin oleh Alfonso de Albequerque menyerang Malaka dengan membawa kekuatan 15 kapal dan pasukan. Setelah berhasil menaklukkan Malaka, Portugis mulai menguasai wilayah-wilayah strategis yang menjadi pusat perdagangan di kawasan Selat Malaka, termasuk Samudera Pasai. Lama kelamaan, Portugis pun menguasai sebagian besar wilayah Samudera Pasai yang menandai runtuhnya kerajaan. Wilayah Kerajaan Samudera Pasai yang sudah runtuh karena diserang Portugis jatuh ke tangan Kesultanan Aceh. Diserang Majapahit Faktor eksternal yang menjadi penyebab keruntuhan Samudera Pasai runtuh adalah serangan dari Kerajaan Majapahit dari Jawa Timur. Samudera Pasai yang berhasil menjadi pusat perdagangan strategis di Selat Malaka. Akhirnya membuat Kerajaan Majapahit berambisi untuk menyatukan Nusantara dengan cara menyerang Kerajaan Samudera Pasai. Selain itu, serangan Majapahit terhadap Samudera Pasai juga didorong oleh adanya perlakuan yang tidak pantas dari Sultan Ahmad Malik Az Zahir terhada putri Majapahit, Raden Galuh Gemerancang. Alhasil, pada 1345-1350, Mahapatih Gajah Mada diperintah oleh Raja Majapahit, Hayam Wuruk, untuk menyerang Kerajaan Samudera Pasai. Awalnya, Majapahit hanya menyerang pada perbatasan Perlak, tetapi mereka gagal karena wilayah itu dijaga ketat oleh pihak Samudera Pasai. Akibatnya, Gajah Mada memilih mundur terlebih dulu sembari mencari strategi baru untuk menyerang Samudera Pasai dari dua arah, yakni darat dan laut. Serangan darat yang dilakukan Majapahit juga gagal, tetapi mereka berhasil membawa masuk pasukan ke dalam istana setelah menginvasi lewat laut. Serangan Majapahit ini pun membuat Kerajaan Samudera Pasai mulai mengalami kemunduran. Raja Kerajaan Samudera Pasai Ilustrasi Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai Wikipedia Penguasa Samudera Pasai terus berganti hingga 1517 Masehi, berikut daftar Raja Kerajaan Samudera Pasai Sultan Malik al-Saleh atau Meurah Silu 1267-1297 Sultan Malik az-Zahir 1297-1326 Sultan Ahmad I periode 1326 Sultan al-Malik az-Zahir II periode 1349 Sultan Zainal Abidin I 1349-1406 Sultan Malikah Nahrasiyah 1406-1428 Sultan Zainal Abidin II 1428-1438 Sultan Shalahuddin 1438-1462 Sultan Ahmad II 1462-1464 Sultan Abu Zaid Ahmad III 1464-1466 Sultan Ahmad IV 1466-1466 Sultan Mahmud 1466-1468 Sultan Zainal Abidin III 1468-1474 Sultan Muhammad Syah II 1474-1495 Sultan Al-Kamil 1495-1495 Sultan Adlullah 1495-1506 Sultan Muhammad Syah III 1506-1507 Sultan Abdullah 1507-1509 Sultan Ahmad V 1509-1514 Sultan Zainal Abidin IV 1514-1517. Masa Kejayaan Samudera Pasai IlustrasiKerajaan Samudra Pasai Masa kejayaan Samudera Pasai terjadi pada kepemimpinan Sultan al-Malik Zahir II. Dalam kepemimpinannya, Wilayah Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan. Sehingga banyak saudagar dari penjuru dunia, seperti India, Siam, Arab hingga Cina datang untuk berniaga ke Pasai. Lintas perdagangan di Pasai yang berkembang pesat saat itu juga membuat Kesultanan Samudera Pasai merilis mata uang emas yang disebut dirham untuk digunakan secara resmi. Selain menjadi kawasan tersibuk, Kerajaan Samudera Pasai juga menjadi tempat dakwah penyebaran agama Islam, sekaligus pusat perkembangannya. Walau sempat mendapat serangan dari Kerajaan Majapahit, Samudera Pasai mampu meraih kembali masa keemasannya pada pemerintahan Sultan Malikah Nahrasiyah. Pada masa kejayaannya, Samudera Pasai menjadi salah satu pusat perdagangan yang cukup penting di Asia. Letaknya yang strategis membuat wilayah kerajaan ini sering dikunjungi para saudagar dari berbagai negara, seperti Cina, India, Siam, Arab, dan Persia. - Kerajaan Majapahit pernah menjadi kemaharajaan besar dalam sejarah bangsa Indonesia atau Nusantara. Kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang berawal tahun 1293 hingga runtuhnya pada 1527 Masehi ini punya sederet pemimpin terkenal dalam riwayat silsilah raja-rajanya, dari Raden Wijaya, Hayam Wuruk, hingga Brawijaya V. Pendiri Majapahit adalah Raden Wijaya 1293-1309 yang sebelumnya merupakan panglima perang Kerajaan Singasari sekaligus menantu kesayangan raja terakhirnya yakni Kertanegara. Setelah Kertanegara tewas dalam pemberontakan Jayakatwang pada 1292 yang menyebabkan tamatnya Singasari, Raden Wijaya merintis berdirinya pemerintahan baru yang kemudian dikenal dengan nama Kerajaan Awal & Jaya Kerajaan Majapahit Inajati Adrisijanti dalam Majapahit Batas Kota dan Jejak Kejayaan di Luar Kota 2012 menuliskan, Raden Wijaya membuka hutan di tepi Sungai Brantas. Desa ini berkembang pesat dan pada 1293 menjadi kerajaan dengan nama Majapahit. Pusat pemerintahannya di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Raden Wijaya bertakhta dengan gelar Kertarajasa juga Sejarah Runtuhnya Singasari dan Pemberontakan Jayakatwang Tahun Berapa Kerajaan Majapahit Berdiri & Terletak di Mana? Pendiri Majapahit Sejarah Raden Wijaya Sang Raja Pertama Sempat mengalami masa-masa suram pada era Jayanagara 1309-1328 yang diwarnai dengan rangkaian aksi pemberontakan, situasi Kerajaan Majapahit perlahan mulai kondusif di bawah kepemimpinan Tribhuwana Wijayatunggadewi 1328-1350. Jayanagara dan Tribhuwana sama-sama anak Raden Wijaya namun beda ibu. Tribhuwana Wijayatunggadewi menunjuk Gajah Mada sebagai mahapatih. Gajah Mada kemudian mengucapkan ikrarnya yang melegenda, yakni Sumpah Amukti Palapa dengan tekad menyatukan wilayah-wilayah di seluruh Nusantara di bawah panji-panji Kemaharajaan Majapahit. Agus Susilo dan Andriana Sofiarini bertajuk "Gajah Mada Sang Mahapatih Pemersatu Nusantara di Bawah Majapahit Tahun 1336 M-1359 M" dalam Jurnal Kanganga 2018 menyebutkan, Gajah Mada mengucapkan Sumpah Amukti Palapa di hadapan Ratu Tribhuwana Tunggadewi saat Hayam Wuruk baru saja juga Sejarah Hidup Jayanagara Ironi Raja Majapahit yang Paling Dibenci Sejarah Hidup Gajah Mada, Mahapatih Majapahit, & Sumpah Palapa Sejarah Kabupaten Tuban Bermula dari Ronggolawe vs Majapahit Sumpah Gajah Mada tersebut dapat diwujudkan di era selanjutnya, yakni pada masa kepemimpinan Hayam Wuruk atau Sri Rajasanagara 1350-1389. Dengan dukungan Gajah Mada, Hayam Wuruk mampu membawa Kerajaan Majapahit ke masa kejayaan. Dikutip dari The History of Javanese Kings 2010 karya Purwadi, pada era kepemimpinan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Kerajaan Majapahit tidak hanya berhasil memperluas daerah kekuasaannya. Kemakmuran benar-benar dirasakan seluruh rakyat yang bernaung di bawah panji-panji Majapahit. Namun, sepeninggal Gajah Mada dan Hayam Wuruk, masa keemasan Kerajaan Majapahit mulai memudar. Tidak adanya pemimpin yang benar-benar mumpuni membuat ketahanan kemaharajaan ini goyah, beberapa negeri taklukan pun mulai melepaskan juga Sejarah Pemberontakan Ra Kuti di Majapahit Ditumpas Gajah Mada Sejarah Pemberontakan Nambi vs Majapahit Mati karena Fitnah Keji Sejarah Hidup Hayam Wuruk Fakta Raja Majapahit & Masa Kejayaan Masa Akhir Kerajaan Majapahit Naiknya Ratu Suhita 1429-1447 ke puncak singgasana sempat membuka harapan baru bagi Majapahit untuk memulai kebangkitan. Selama era kepemimpinannya, Ratu Suhita gencar menghidupkan kearifan lokal yang sempat terabaikan selama masa ricuh sebelum ia bertakhta. R. Soekmono dalam Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2 2002 menuliskan, masa pemerintahan Ratu Suhita ditandai berkuasanya kembali anasir-anasir Nusantara. Berbagai tempat pemujaan didirikan di lereng-lereng gunung, dan bangunan-bangunan candi itu disusun sebagai punden berundak-undak, misalnya di lereng Gunung Penanggungan, Gunung Lawu, dan sebagainya. Ratu Suhita wafat pada 1447. Lantaran Ratu Suhita tidak tidak dikaruniai anak, maka yang dinobatkan sebagai penguasa Majapahit berikutnya adalah Kertawijaya 1447-1451.Baca juga Kontroversi Sejarah Pemberontakan Ra Semi di Kerajaan Majapahit Sejarah Kerajaan Majapahit Negara Bubar di Masa Pancaroba Pemberontakan Sadeng vs Majapahit Dendam Kematian Nambi Kertawijaya, adik bungsu Ratu Suhita, adalah Raja Majapahit yang mulai memakai nama Brawijaya sebagai pengingat akan pendiri kerajaan itu, yakni Raden Wijaya. Namun, kebangkitan yang mulai dirintis Ratu Suhita tidak dapat dilanjutkan oleh adiknya itu. Kerajaan Majapahit selanjutnya dipimpin oleh deretan raja yang tidak terlalu cakap sehingga mulai tergerus dan menampakkan tanda-tanda keruntuhan. Masa akhir Majapahit semakin dekat ketika munculnya Kesultanan Demak di Jawa Tengah. Kesultanan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa yang didirikan justru oleh salah seorang pangeran dari Majapahit yang bernama Raden Patah. Beberapa referensi menyebut bahwa Raden Patah adalah putra Bhre Kertabhumi atau Brawijaya V 1468 -1478, sosok yang diyakini sebagai raja terakhir Majapahit. Ketika Raden Patah mendirikan Kesultanan Demak pada 1468 M bersama para Wali Songo, situasi Majapahit sedang guncang. Majapahit tengah mengalami persoalan internal dengan munculnya pemberontakan yang dilakukan oleh Girindrawardhana, menantu Brawijaya V. Akhirnya, Girindrawardhana berhasil menduduki singgasana Kerajaan Majapahit dan bergelar Brawijaya VI 1478-1489.Baca juga Sejarah Kerajaan Singasari Kisah Ken Arok Hingga Raja Kertanegara Sejarah Kerajaan Kahuripan, Lokasi, & Peninggalan Raja Airlangga Sejarah Kerajaan Jenggala Prasasti, Peninggalan, & Silsilah Raja Singgasana Brawijaya VI digulingkan oleh mahapatihnya sendiri yakni Patih Udara pada 1498. Akibat konflik ini, Kerajaan Majapahit semakin menjadi lemah dan kian kehilangan legitimasi dari wilayah-wilayah taklukannya. Pada 1517, Kesultanan Demak di bawah kepemimpinan Pati Unus, penerus Raden Patah, menyerang Majapahit yang saat itu sudah berpindah ibu kota di Daha Kediri. Serbuan tersebut membuat perekonomian Majapahit lumpuh. Satu dekade berselang, tahun 1527, Majapahit benar-benar musnah. Serangan Kesultanan Demak yang kali ini dipimpin oleh Sultan Trenggana, adik Pati Unus, memungkasi riwayat Majapahit sepenuhnya. Setelah itu, Kesultanan Demak mengambil-alih wilayah-wilayah Majapahit yang masih tersisa sekaligus memantapkan diri sebagai kekuatan utama baru di juga Sejarah Raden Patah Putra Majapahit Pendiri Kesultanan Demak Sejarah Kesultanan Demak Kerajaan Islam Pertama di Jawa Sejarah Masjid Agung Demak Pendiri, Ciri Arsitektur, & Keunikan Daftar Silsilah Raja-raja Majapahit Raden Wijaya/Kertarajasa Jayawardhana 1293-1309 Kalagamet/Sri Jayanagara 1309-1328 Sri Gitarja/Tribhuwana Wijayatunggadewi 1328-1350 Hayam Wuruk/Sri Rajasanagara 1350-1389 Wikramawardhana 1389-1429 Ratu Suhita /Dyah Ayu Kencana Wungu 1429-1447 Kertawijaya/Brawijaya I 1447-1451 Rajasawardhana/Brawijaya II 1451-1453 Purwawisesa /Girishawardhana/Brawijaya III 1456-1466 Bhre Pandansalas/Suraprabhawa/Brawijaya IV 1466-1468 Bhre Kertabumi/Brawijaya V 1468 -1478 Girindrawardhana/Brawijaya VI 1478-1489 Patih Udara 1489-1527 Baca juga Sejarah Kerajaan Kutai Martapura Penyebab Runtuh & Daftar Raja Sejarah Kerajaan Kendan Letak, Silsilah, Penerus Tarumanegara Sejarah Sumedang Larang Kerajaan Islam Sunda Pewaris Pajajaran Penulis Iswara N RadityaEditor Agung DH

kata bijak raja majapahit