🎲 Kata Kata Laila Majnun

Namaanak perempuan dari 8 huruf dan 3 suku kata ini juga bisa digabungkan dengan nama-nama lain dari berbagai asal bahasa. Basyirah bagus dijadikan sebagai nama depan, misalnya Basyirah Laila yang merupakan gabungan nama dari bahasa Arab berawalan B dipadukan dengan nama Arab huruf L. Bisa juga dirangkai menjadi nama belakang atau nama Kisahsedih Laila dan Majnun, di mana Majnun yang bermakna ‘tergila-gila akan cinta’. Kerana cintanya yang tidak sampai pada Laila, akhirnya membuatnya jadi gila. Kisah cinta ini dibaca selama berabad, tatusan tahun jauh sebelum “Romeo and Juliet” karangan Wiliam Shakespeare sehingga kisah Laila dan Majnun terkenal sebagai kisah cinta supayajenazah kita berpadu dan bersatu. (Ganjavi, 2014: 165) layla laksana pohon dengan daun-daunnya yang layu dan jatuh dalam pelukan debu. Ia tak mampu merasakan kegembiraan yang ada didepannya. Bahkan, untuk berpura-pura pun saja ia tidak sanggup lagi. Laila teringat nasib kekasihnya, Majnun. Tekanenter untuk tambah kata kunci. Jenis toko. Official Store. Power Merchant Pro. Power Merchant. Menampilkan 1.473 produk untuk "layla majnun" (1 - 60 dari 1.473) Urutkan: Paling Sesuai. Harga: LAILA MAJNUN, LAYLA MAJNUN, NIZAMI GANJAVIRp43.000: Harga: Layla Majnun - Nizami Ganjavi - DongengRp51.000: Harga: Layla Majnun Langsungsaja simak ulasan arti nama Laiba, yang dilengkapi juga dengan rekomendasi rangkaian 2-3 hingga 4 kata berikut. Arti Nama Laiba (Perempuan – Islami) Laiba merupakan nama bayi perempuan Islami dari huruf L. Berikut rincian mengenai makna nama Laiba dalam bahasa Islami: Nama: Laiba: Arti: Bidadari surga: Asal: Islami: Gender: Silahkanteman-teman meramu kata’ kalimatnya’, mudah-mudahan bisa jadi Quotes yang menarik dan menginspirasi. Quotes 1. Syair cinta Majnun . Majnun ini di kenal pintar membuat syair-syair yang indah. Majnun dalam kegilaannya sering di kerumuni orang-orang karena syairnya yang indah. Memang karena cinta itu membuat orang puitis. WahaiLayla kekasihku Berjanjilah pada keagungan cinta agar sayap jiwamu dapat terbang bebas Melayanglah bersama cinta laksana anak Hanyakata “Laila” yang sangat berarti. Ketika orang membicarakan hal lain, majnun akan menutup telinganya dan mengunci mulutnya. Katakan padanya: “Orang yang telah mengorbankan segalanya untuk-Mu menyampaikan salam dari jauh. nasehatguru | cinta ilahi | kalau memang cinta harusnya setia 59gHI. loading...Acha Septriasa dan Reza Rahadian menjalani hubungan yang rumit dalam film drama Layla Majnun. Foto/Netflix JAKARTA - Reza Rahadian dan Acha Septriasa bermain dalam film "Layla Majnun", yang merupakan hasil adaptasi bebas dari kumpulan puisi klasik karya Nizami Ganjavi. Pada abad ke-12, Nizami yang merupakan penyair Persia Iran yang berasal dari Azerbaijan, membuat puisi "Majnun Layla" atau "Layla and Majnun". Ini adalah sebuah kisah cinta tragis mirip Romeo dan Juliet, yang diakui dunia sebagai salah satu karya sastra klasik dari Arab. Hingga kini, puisi tersebut sudah banyak diadaptasi menjadi beragam bentuk, dari novel hingga film. Karena diadaptasi dari rangkaian puisi, tak heran bahwa film "Layla Majnun" yang disutradarai Monty Tiwa punya banyak dialog-dialog puitis. Di antaranya juga menerjemahkan puisi karya Nizami ke dalam bahasa Indonesia untuk dibacakan oleh Samir Reza Rahadian, mahasiswa S2 warga Azerbaijan yang jatuh cinta pada Layla Acha Septriasa.Foto NetflixBeberapa puisi dan dialog dalam film ini pun dibuat dalam format bahasa Indonesia baku, yang menurut Reza dan Acha jadi sangat menarik, apalagi saat ini penggunaan bahasa Indonesia - terutama di media sosial - sangat fleksibel dan bertabur bahasa slang. "Apakah puisinya akan engage dengan penonton, yang namanya apresiasi seni tidak bisa dipaksakan, tergantung penonton. Tapi kalau disampaikan dengan baik akan 'sampai' ke penonton," kata Reza dalam sesi wawancara roundtable "Layla Majnun" yang digelar Netflix pada Selasa 9/2 lalu. Reza lalu menyebut bahwa dia selalu senang saat menonton film-film klasik Indonesia karena punya dialog yang bagus. "Film "Tiga Dara", "Dua Tanda Mata" itu bahasa Indonesianya cantik banget," ujar aktor terbaik FFI untuk film "3 Hati, Dua Dunia, Satu Cinta", "Habibie & Ainun", serta "My Stupid Boss" itu. Baca Juga Diminta Berakting Bersama Anjing dalam 'June & Kopi', Acha Septriasa Sempat Ragu Acha pun setuju dengan Reza, sambil menyebut bahwa kalau aktor dan aktrisnya mampu membawakan dialog puitis dengan intonasi yang tepat, maka penonton akan ikut merasakan emosinya. "Harus flowy, mengalir," kata Acha yang menganggap dialog dalam "Layla Majnun" menggunakan bahasa Indonesia yang detail, sampai-sampai terkadang dia harus mencari tahu dulu Netflix"Layla Majnun" bercerita tentang Layla Acha Septriasa, seorang perempuan cerdas dan mandiri yang mendapat tawaran menjadi dosen tamu di kelas berbahasa Indonesia di sebuah universitas di Azerbaijan. Sebelum berangkat, Layla dilamar oleh Ibnu Baim Wong, lelaki dari keluarga terpandang yang berniat mencalonkan diri sebagai bupati dalam pilkada. Layla menerima tawaran berbau perjodohan tersebut, dengan syarat dia diizinkan pergi ke Azerbaijan dan dibolehkan terus mengajar. Di negara tersebut, Layla lalu bertemu Samir, salah satu mahasiswanya yang cerdas, yang membuat Layla terpikat. Layla pun berada dalam persimpangan, antara memenuhi janjinya pada Ibnu atau jujur pada perasaannya terhadap Samir. Menurut sutradara Monty Tiwa, cerita asli kisah Layla yang dibuat Nizami Ganjavi banyak mengambil unsur sufistik serta cinta manusia pada Tuhan. Namun cerita "Layla Majnun" yang dibuat Monty disesuaikan untuk penonton Juga 10 Film Netflix yang Paling Banyak Ditonton Sepanjang Sejarah Setelah Perilisannya "Layla Majnun" disyuting di Indonesia dan Azerbaijan, tepatnya di ibu kota Baku. Syuting di Azerbaijan dilakukan pada 1 November hingga 12 Desember ini menjadi film reuni antara Monty, Acha, dan Reza setelah sebelumnya tergabung dalam film "Test Pack" pada 2012. Dalam film ini, Acha berhasil meraih piala FFI untuk aktris pemeran utama terbaik, sementara Reza masuk menjadi nomine aktor pemeran utama kamu yang mau menonton, film "Layla Majnun" tayang di Netflix mulai hari ini 11/2. ita Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Laila Majnun, adalah kisah percintaan dramatis berlatar belakang tradisi Arab pada abad pertengahan, antara Laila puteri bangsawan yang cantik jelita dengan Majnun putera hartawan yang budiman. Hubungan cinta kedua sejoli ini bergetar ketika umur Laila 12 tahun dan Majnun 13 tahun. Percintaan yang terlalu dini ini tidak direstui oleh keluarga kedua belah pihak, sehingga terjadilah pemutusan hubungan. Laila dikurung ketat di dalam kamarnya sehingga Majnun tak dapat lagi menemuinya. Jangankan berbicara dengannya, mendengar suaranya pun tak bisa lagi. Hanya bayang-bayang yang menyiksa diri….Situasi itu membuat Majnun menjadi puitis, bahkan mulai miring- miring. Orang sekampung menganggapnya gila majnun artinya gila, karena ia selalu bicara bergaya puisi mengenai Laila. Dengan susunan kata-kata dalam kehampaan yang indah. Dalam kegilaan tak tertahankan itu, Majnun memutuskan untuk membuang hidupnya, mengembara seorang diri di padang pasir yang kejam, tidur menjelapak di reruntuhan bangunan tua, campur-baur dengan serigala. Yang dilakukannya setiap hari hanyalah merenungi nasib, meratapi cinta, menyebut-nyebut nama Laila. Jika ada orang bertemu dengannya ia langsung membacakan puisi tentang Laila. Jika ada angin bertiup dari arah desa Laila, ia menadahkan badannya untuk menghirup sebanyak-banyaknya angin yang telah menyentuh Laila sebelumnya. Hanya Laila dalam setiap tarikan nafasnya, o…, hanya ada Laila!Ketika ia mendengar kabar Laila telah dinikahkan oleh orangtuanya kepada lelaki lain, Majnun menangis sejadi-jadinya. Ialah tangisan yang merobek langit, mencerca rembulan, memaki bumi. Akan tetapi di akhir tangisan itu ia memperoleh pencerahan, ialah pemahaman mengenai makna cinta, kasih sayang, rindu dan kekasih, dalam arti yang setinggi-tingginya. Pada akhirnya ia tersenyum bahagia menikmati indahnya hubungan cintanya dengan Laila. Di pihak lain, Laila berkata kepada suaminya itu bahwa ia takkan pernah menjadi isteri bagi suaminya, sebagaimana lazimnya. “Segeralah cari perempuan lain!” ia berkata. Dan hanya itulah perkataan yang pernah diucapkannya kepada suaminya itu, selanjutnya mereka tak pernah memiliki hubungan dalam hal apa pun!Laila dan Majnun pernah bertemu dalam satu kesempatan. Ketika itu mereka hanya mampu saling berpandangan, dan Majnun menunjukkan penderitaannya sebagai orang gila sebagai bukti cintanya. Sebagai balasannya Laila berkata “Engkau dapat melampiaskan kerinduanmu dengan puisi, dengan berlaku gila, dengan berteriak sesuka hati. Tetapi aku memendamnya seorang diri, membiarkan api membakar tubuhku dari dalam, bertahun-tahun. Jadi, siapa di antara kita yang paling menderita?”Itu adalah pertemuan terakhir mereka. Ketika mendapat kabar Laila meninggal dunia, Majnun datang menjiarahi makamnya. Di pusara itu sekali lagi Majnun menangis, menyandarkan kepalanya di atas pusara itu, dalam nikmat cinta. Ia membiarkan takdir menjemputnya dalam kerelaan untuk menyempurnakan kebahagiaanya dalam memiliki kekasih. Majnun pun meninggal dunia di pusara itu dengan tenang, tanpa seorang pun tahu!*****Pengarang Kisah Laila Majnun adalah seorang ulama sufi, Syech Maulana Hakim Nizhami, lahir di Kota Ganje, Ajerbaijan pada tahun 1155 M dan meninggal pada tahun 1223 M. Nizhami belajar Ilmu Sufi langsung kepada Nabi Chidir As. Kisah Laila Mjnun sendiri berlatar belakang Kota Baghdad, Iraq, sebelum datangnya serangan Byzantium yang menandai bangkitnya Kerajaan Romawi Konstantinopel. Kisah Laila Majnun yang karya aslinya terdiri dari 4500 sajak, telah menjadi bacaan populer ummat manusia selama berabad-abad, bahkan sampai hari ini. Kisah itu pula dipercaya telah mengilhami Williem Shakespeare ketika meciptakan naskah drama klasik Romeo dan Juliet, juga mengilhami Max Havelaar dalam Saijah dan Adinda. Rama dan Shinta, Tom and Jerry, dan sebagainya. Bahkan gaya bahasa pujangga dunia Khalil Gibran asal Lebanon dengan prosa liriknya yang terkenal, sangat kental mengadopsi gaya bahasa Laila Majnun. Berikut kutipan sajak yang dibacakan oleh Majnun dalam kegilaannya“Oh, lilin jiwaku. Jangan kau siksa diriku ketika aku mengelilingimu. Kau telah memikatku, merampas tidurku, akalku juga tubuhku.”Laila adalah cahaya malam, Majnun adalah sebatang lilin. Laila adalah keindahan, Majnun adalah kerinduan. Laila menabur benih cinta, Majnun menyiraminya dengan air mata. Laila memegang cawan cinta, Majnun berdiri mabuk oleh aromanya.“Aku bagaikan orang yang kehausan. Kau pimpin aku menuju sungai Eufrat, lalu sebelum sempat aku minum, kau menarikku dan kembali ke kawasan panas membara. Padang pasir yang tandus. Kau mengajakku ke meja jamuan, tapi tidak pernah mempersilakanku makan! Mengapa kau menampakkannya kepadaku di awal, jika tidak pernah berniat untuk membiarkan aku memiliki hartaku.?”Banyak pengamat menilai, cinta dan kasih sayang’ dalam kisah Laila Majnun ini adalah cara berekpressi pengarangnya, Syech Maulana Hakim Nizhami, dalam mencintai Tuhannya. Selamat Siang, KompasianaSumber bacaan Laila Lihat Filsafat Selengkapnya Novel Layla Majnun adalah sebuah novel yang cukup laris disepanjang zaman. Bahkan menjadi perbincangan dari generasi ke generasi juga menjadi objek penelitian kritikus sastra di berbagai belahan dunia. Penasaran dengan isi bukunya? Kamu bisa baca resensi novel Layla Majnun di artikel ini. Di sini akan di bahas berbagai unsur penting dalam novel agar kamu lebih paham lebih dalam novel ini. Mulai dari identitas hingga pesan moral dalam novel akan di bahas lengkap. Yuk. Simak penjelasannya di bawah ini! Identitas Novel Laila Majnun Judul NovelLayla MajnunPenulisNizami GanjaviJumlah halaman236 halamanUkuran buku13×19 cmPenerbitPT. Navila YogyakartaKategoriFiksi RomanceTahun Terbit2010Harga novelRp. Novel legendaris dan terkenal ini di tulis oleh Nizami Ganjavi dan diterbitkan pada tahun 2010. Novel dengan ketebalan 236 halaman ini mampu membuat kamu menitikkan air mata karena kisahnya yang mengharukan. Novel ini diterbitkan oleh PT. Navila Yogyakarta. Sinopsis Novel Laila Majnun Duhai betapa dunia akan bermuram durja Bila engkau tidak pernah berkunjung ke rumah seorang kekasihDan tidak memiliki kekasih untuk menghiburmu Novel ini mengisahkan kisah percintaan antara Layla dan Majnun yaitu dua insan yang memiliki ketulusan cinta yang telah membuat mereka menjadi pecinta sejati. Tak terbatas cinta pada sang kekasih tapi juga semangat cinta telah dibuat Qays dan Layla menjadi mencintai alam dan cinta perdamaian. Cinta alihh-alih membelenggu justru membebaskan mereka dari nafsu keduniaan. Inilah kisah perjuangan pencarian terhadap kesejatian cinta. Kisah cinta dua anak manusia yang membuka mata hati kamu untuk memaknai perjuangan cinta mempertahankan cinta sejatinya serta makna cinta yang membuat kamu yakin akan kekuatan cinta. Cinta mereka yang terhalang oleh permusuhan antara dua kubu. Membuat mereka terluka. Dimana Layla yang harus menerima perjodohan dari lelaki lain hingga ia harus menderita karena bukan cinta ini yang diinginkan. Mendengar kabar kekasihnya telah tiada membuat Qays tak bisa menerima dengan ikhlas. Karena kekasih hatinya merupakan cinta sejatinya sehingga kekacauan di dirinya menjadikannya mendapat julukan Majnun alias “gila”. Lalu bagaimana kelanjutan kisahnya? Yuk, baca novel Layla Majnun di jamin bikin baper dan tersentuh. Unsur Intrinsik Novel Laila Majnun Dalam resensi tentunya di dalamnya terdapat unsur intrinsik yang membangun novel tersebut. Seperti tema, tokoh dan penokohan hingga amanat yang terkandung. Dalam resensi novel Laila Majnun juga memiliki unsur intrinsik di dalamnya, yaitu adalah 1. Tema Tema yang diangkat dalam novel ini adalah tentang cinta sejati dari dua insan yang memperjuangkan cinta sejatinya. 2. Tokoh dan Penokohan Berikut beberapa tokoh yang terdapat dalam novel Laila Majnun diantaranya adalah Layla, ia meruapkan gadis yang cantik yang sabar dan penurut akan tetapi ia lemah tidak bisa menolak permintaan ayahnya Qays, ia memiliki sifat yang mudah putus asa dan gila karena cinta Naufal, ia pengembara yang terkenal memiliki sifat pemberani, bersahabat, baik dna jujur Ibnu Salam, suami Layla yang sabar menunggu sampai Layla mencintainya Seyh Omri, ayah majnun yang bijaksana, namun memuja harta, dan memiliki harga diri yang tinggi Ayah Layla, tegas, dan memiliki pendirian dan menajga harga diri bani Qathibah. Dan masih banyak tokoh lainnya 3. Alur Alur yang di gunakan dalam novel Layla Majnun yaitu menggunakan latar maju atau progresif. 4. Latar Waktu Latar waktu yang digunakan dalam novel yaitu pagi, siang, sore dan malam hari. 5. Latar Tempat Latar tempat yang digunakan dalam novel yaitu di jazirah Arab, antara Mekah, Madinah, dan Najed. 6. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan dalam novel Layla Majnun ini yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga yang serba tahu. 7. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan dalam novel yaitu menggunakan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh semua kalangan. Dan banyak menggunakan gaya bahasa perumpamaan dan perbandingan. di tambah beberapa majas simile, dan personifikasi. 8. Amanat Dalam cerita kita telah memahami makna cinta yang sesungguhnya namun jangan sampai terperangkap oleh duri cinta yang mengandung racun sehingga kita lupa akan segalanya. Selain itu, kita bisa memetik pelajaran kita tidak butuh harta maupun kekayaan melimpah karena tidak bisa ditukar dengan keindahan yang dirasakan oleh Qays. Unsur Ekstrinsik Novel Laila Majnun Berikut merupakan unsur ekstrinsik yang terdapat dalam novel Layla Majnun, diantaranya adalah 1. Nilai Sosial Nilai sosial yang terkandung yaitu dimana kita jangan merasa sombong dan membanggakan diri karena memiliki harta yang banyak dan menghina orang lain. Karena harta tak bisa mengembalikan kewarasan seseorang untuk bahagia. 2. Nilai Moral Kisah cinta Layla yang sangat mencintai Qays meski hingga tutup usia ia tidak bisa menggapainya. Ia tetap setia pada satu cinta yaitu Qays seorang. Kesetiaan Layla sangat menggugah hati para pembaca Kelebihan Novel Laila Majnun Mengajarkan kita makna cinta sesungguhnya Sebuah cerita yang sangat menarik dan mengisnpirasi dalam setianya Kata-katanya ringan dan mudah di pahami Banyak kata-kata puitis yang indah Alur enak diikuti Kekurangan Novel Laila Majnun Kurang tebal Ending cerita kurang bagus Gaya bahasa pada syair digunakan cukup sulit di pahami Pesan Moral Novel Laila Majnun Terakhir dari resensi novel Layla Majnun yaitu pesan moral yang terkandung di dalam novel tersebut adalah Dalam cerita kita telah memahami makna cinta yang sesungguhnya namun jangan sampai terperangkap oleh duri cinta yang mengandung racun sehingga kita lupa akan segalanya. Selain itu, kita bisa memetik pelajaran kita tidak butuh harta maupun kekayaan melimpah karena tidak bisa ditukar dengan keindahan yang dirasakan oleh Qays

kata kata laila majnun