🎉 Menulis Dalam Kreativitas Berkarya Seni Musik Diawali Dengan

Langkahutama dalam proses membuat sebuah karya tari mencari ide - ide dengan eksplorasi, improvisasi, dan komposisi.. Proses kreativitas tari dilakukan dengan tahapan yaitu. Eksplorasi gerak, yaitu proses berfikir, imajinasi merasakan dan merespon dari suatu objek yang kita jadikan sebagai bahan karya seni. Terdapattiga cabang seni yang diajarkan pada muatan pelajaran SBdP yaitu seni musik, seni tari dan seni rupa. Keterampilan menggambar dan mewarnai ini termasuk kedalam kelompok cabang seni rupa. Sumanto (2016) mengemukakan beberapa aspek-aspek subtansial yang didasarkan pada kompetensi yang ingin di capai pada pembelajaran seni rupa di sekolah KehebatanBeethoven adalah dia mampu menggabungkan ciri khan musik classic dengan romantic di seni musik barat. Dia berhasil membuat 9 symphonies, 5 concertos for piano, 32 piano sonatas, dan 16 string quartets. Pembelajaran kali ini adalah pengenalan Tablature dalam gitar dan teknik-teknik dasar yang sangat membantu perkembangan bermain Padahalseni dan waditra ini konon katanya sebagai ciri khas Jawa Barat. Mengacu pada uraian di atas, maka penulis merasa punya kepentingan dan ingin memberikan kontribusi pada pemerhati dan penikmat seni, terutama mengolah musik tari dalam hal ini musik Jaipongan, sekecil apapun perubahan yang diangkat dalam garapan ini, konseptualisasiprosedur dan langkah kerja dalam berkarya kreatif berdasarkan from MATHEMATICS CALCULUS at Madero University, Puebla BerekspresiMelalui Karya Seni Rupa. Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan karya tekstil, salah satunya adalah karya seni tradisional tenun ikat dan songket. Semenjak zaman batu prasejarah nenek moyang kita sudah mengenal teknik dalam berkarya seni terutama teknik grafisnya. Melihat hasil karya dari nenek moyang kita yang sudah Biasanyaseorang seniman akan mengikuti empat tahap proses kreatif seni rupa dua dimensi. Tahapan ini dapat membantu untuk memetakan ide-ide desain dan juga menerapkan ide tersebut menjadi suatu karya seni. Tahap proses kreatif seni rupa dua dimensi meliputi tahap persiapan, elaborasi, iluminasi, dan verifikasi. Seni(Kecil, halus, elok, indah) rupa (bentuk) adalah bentuk seni yang mempunyai nilai keindahan pada suatu benda. Seni lukis adalan seni tentang gambar-menggambar dan lukis -melukis. Seni pahat seni memahat (membuat patung dsb.) Seni rupa terdiri dari seni dua dimensi dan tiga dimensi. 4. PembelajaranPendidikan Seni Rupa di Sekolah Dasar. Dalam Media Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP Semarang.No. 3 Desember 1994.Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang No. 3 Th 4Z1Jd. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Asistensi Mengajar merupakan program Universitas Negeri Malang dalam upaya pemerataan kualitas pendidikan melalui penerjunan mahasiswa pada lingkungan masyarakat untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilannya melalui kerja sama dengan sekolah mitra sebagai wadah mahaiswa berkembang dan membagikan ilmunya. Mahasiswa Asistensi Mengajar jurusan Pendidikan Seni Rupa selama melaksanakan program tersebut berkewajiban membimbing peserta didik dalam meningkatkan pengetahuan seni rupa dan berkarya seni rupa. Program Asistensi Mengajar ditempuh selama satu semester penuh yang dimulai sejak awal bulan Februari dan berakhir hingga awal bulan Juni. Lokasi Penulis bersama rekan-rekan mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Rupa melaksanakan program Asistensi Mengajar yaitu di SMP Negeri 1 mahasiswa Asistensi Mengajar jurusan Pendidikan Seni Rupa di SMP Negeri 1 Dau sudah merancang perencanaan kegiatan, bahan ajar, materi ajar, dan rubrik penilaian peserta didik yang dibimbing oleh guru pamong mata belajaran seni budaya. Rancangan pembelajaran yang sudah dibuat beberapa diantaranya yaitu berbasis Project Based Learning PjBL. Project Based Learning PjBL merupakan konsep pembelajaran berupa proyek yang diberikan kepada peserta didik dan dari proyek tersebut peserta didik dapat belajar, memahami, dan melatih kreativitas peserta didik. Rancangan kegiatan pembelajaran Project Based Learning PjBL yang sudah diterapkan pada peserta didik yaitu berkarya seni rupa dengan menggunakan media yang beragam. Penggunaan media yang beragam guna untuk meningkatkan rasa penasaran dan antusias peserta didik dalam berkarya seni kegiatan pembelajaran Project Based Learning PjBL berkarya seni rupa menggunakan media yang beragam diantaranya kertas gambar sebagai media basic, telenan, pot bunga, botol, dan tempeh. Penggunaan media yang beragam ini selain bermanfaat bagi peserta didik karena dapat melatih kreatifitas, selain itu juga sebagai bentuk mendukung perekonomian lingkungan sekitas sekolah karena masih ditemui pengrajin yang memproduksi dan menjual barang-barang tersebut. Tidak hanya untuk mendukung perekonomian masyarakat sekitar sekolah tapi juga turut berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan dengan mengurangi sampah botol plastik. Barang-barang tersebut yang awalnya sebagai barang fungsional dan bahkan limbah, dapat menjadi barang yang memiliki nilai estetis. Hasil karya seluruh peserta didik juga memberikan dampak positif bagi sekolah karena dapat dijadikan sebagai objek pendukung menghias sekolah. Beberapa kegiatan berkarya seni rupa menggunakan media kertas diantaranya berkarya logo, poster, dan grafis cetak datar. Pada berkarya logo kelas VII mahasiswa Asistensi Mengajar jurusan Pendidikan Seni Rupa menjadi tutor di depan kelas menjelaskan dan mempraktikkan langkah-langkah membuat logo yang nantinya diikuti oleh peserta didik. Tujuannya yaitu untuk melatih peserta didik mengenai hal-hal dasar menggambar terutama menggambar logo. Pada pertemuan berikutnya, peserta didik ditugaskan untuk menciptakan atau mengkreasikan ulang logo SMP Negeri 1 Dau berdasarkan visi yang dimiliki sekolah. Pada pembelajaran Project Based Learning PjBL berkarya poster kelas VII, peserta didik mengerjakan poster tersebut secara individu yang sebelumnya di tentukan tema utamanya. Mengenai tema, setiap kelas diberi tema yang berbeda, pada kelas VII A membuat poster dengan tema “Cinta Tanah Air”, kelas VII B bertema “Pendidikan”, dan kelas VII C bertema “Cinta Lingkungan”. Pada tugas poster ini diharapkan peserta didik mampu menerima afirmasi positif dari poster yang mereka buat. Menerapkan nilai-nilai cinta tanah air, semangat menempuh pendidikan, dan menjadi individu yang berwawasan lingkungan. Tentu juga dari tugas poster ini bertujuan untuk melatih kreatifitas peserta didik dalam membuat bentuk dan mengkreasikan warna. Gambar 2. Proses peserta didik berkarya poster Dokpri Pada kelas IX berkarya pada media kertas ketika materi grafis. Peserta didik dibimbing dalam berkarya grafis cetak datar. Pada tugas proyek ini peserta didik belajar untuk menghasilkan karya yang sama dengan jumlah sebanyak-banyaknya memanfaatkan media cetak datar yang peserta didik buat. Tugas proyek ini dikerjakan secara individu yang masing-masing peserta didik bertanggung jawab untuk membawa alat bahan seperti, kertas, plastik mika, solasi, kater, cat, dan spon. Selain peserta didik belajar membuat karya dengan media cetak, mereka juga belajar permainan warna. Peserta didik dibebaskan untuk mewarnai media sekreatif mungkin tentu hal ini bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas peserta didik. Gambar 3. Pembelajaran berkarya grafis cetak datar Dokpri Kegiatan berkarya selain pada media kertas, pada kegiatan pembelajaran kelas VII materi tipografi yaitu berkarya tipografi dengan media telenan. Tugas yang dikerjakan yaitu menulis kata-kata mutiara yang diterapkan pada media telenan dikerjakan secara berkelompok, masing-masing kelompok terdiri dari dua peserta didik. Setiap kelompok bertanggung jawab untuk membawa alat bahan diantaranya telenan, cat, kuas, pensil, dan penghapus. Penerapan kata-kata mutiara diharapkan dapat memotivasi peserta didik dalam upaya meningkatkan kualitas diri. Gambar 4. Tipografi pada media telenan karya peserta didik Dokpri 1 2 Lihat Pendidikan Selengkapnya Karya sastra adalah alat yang digunakan untuk wadah kreativitas menulis. Selain itu, karya sastra juga bisa dimaknai sebagai ruang gerak kata-kata, bebas, dan liar yang menampung tentang kegelisahan manusia. Karya sastra diciptakan dari proses kreatif menulis yang digunakan sebagai alat eksistensi melalui kata-kata. Melalui proses kreatif menulis yang akhirnya tercipta karya sastra, manusia atau penulis bisa mengekspresikan dirinya melalui tulisan. Dengan tulisan yang diciptakan, selain bisa mengekspresikan dirinya, karya sastra yang dibentuk melalui proses kreatif menulis ini akan dinikmati masyarakat umum dan jadi kepuasan tersendiri. Tetapi dalam menciptakan karya sastra, seorang penulis memang dituntut melalui proses kreatif menulis. Proses kreatif menulis yang harus dilalui juga tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Bagi penulis baru, proses kreatif menulis bisa jadi hal yang tidak mudah dan harus dilalui dengan berlatih. Tapi, apa sebenarnya makna proses kreatif menulis? Definisi dari Proses Kreatif Menulis? Pada halnya proses kreatif menulis adalah bagian terpenting saat seseorang menulis. Karena pada dasarnya, menulis membutuhkan sebuah proses kreatif yang mana tulisannya akan menjadi karya yang berkualitas dan bisa dinikmati. Maksud dari proses kreatif menulis sendiri adalah sebuah perubahan kebiasaan, di dalam hal ini adalah perubahan ini merupakan perubahan yang sifatnya personal sehingga tidak dipengaruhi siapa pun kecuali dari diri penulis itu sendiri. Setiap penulis atau pengarang pasti memiliki daya kreatif yang berbeda-beda dan tidak dimiliki oleh penulis lainnya. Sehingga dari aspek pribadi, proses kreatif menulis merupakan kesadaran Kesadaran yang dimiliki penulis melalui proses kreatif menulis ini akan muncul dari tindakan pribadi masing-masing dari mereka yang unik atau khas. Selanjutnya, proses kreatif menulisnya dijadikan suatu tanggapan terhadap lingkungannya. Proses kreatif menulis lebih berfokus mengenai bagaimana proses terbentuknya suatu karya atau tulisan sampai akhirnya memiliki hasil yang baik dan berkualitas. Oleh sebab itu, di dalam proses kreatif menulis, pengarang atau penulis diharap dapat menekankan sikap aktif untuk menulis dan kemudian mampu menemukan proses kreatifnya sendiri agar tulisannya kreatif menulis pada dasarnya merupakan sebuah proses menuangkan ide atau gagasan sebagai wujud pengendalian pikiran-pikiran kreatif yang dimiliki penulis agar mereka memiliki tulisan yang berkualitas, baik, dan menari. Sehingga bisa jadi, proses kreatif menulis menjadi ekspresi cara berpikir penulis untuk dapat menuangkan ide gagasan. Di dalam proses kreatif menulis, aspek kreativitas adalah hal yang paling penting. Hal tersebut karena aspek kreativitas di dalam proses menulis kreatif memacu penulis untuk memunculkan ide-ide baru, gagasan baru, dan mematangkan ide, serta mendayagunakan bahasa secara optimal yang akhirnya memunculkan ide yang utuh dan matang. Dengan kreativitas yang dimiliki oleh seorang penulis, maka penulis tersebut tak hanya puas dengan memiliki banyak ide yang melintas dan tertuang di dalam tulisannya, tetapi penulis tersebut akan terus berusaha mengabadikan setiap gagasan atau ide yang melintas di kepalanya, kemudian mengolah, dan mematangkannya itu, menulis di dalam proses kreatif menulis maksudnya adalah proses mengungkapkan atau menuangkan atau memaparkan gagasan dan melalui bahasa tulisnya berdasarkan tatanan tertentu sesuai dengan kaidah bahasa yang digunakan dan tulisannya dapat dibaca pembaca dengan tepat serta mudah dipahami. Oleh sebab itu, saat melalui proses kreatif menulis, penulis sebagai penyampai pesan sudah memikirkan konsep baik ide, gagasan, maupun kerangka yang tepat dan matang sebelum akhirnya menuangkannya ke dalam tulisan yang ia akan sampaikan kepada pembaca. Sehingga melalui persiapannya yang matang, maka penulis dapat menyampaikan pesan ke pembaca. Dengan demikian, penulis memang harus memperhatikan dan melakukan persiapan yang tepat mengenai apa yang akan ditulis, media yang digunakan, referensi yang digunakan, dan tulisan tersebut ditujukan untuk siapa dan segmen apa. Hal ini sebagai upaya untuk memudahkan penulis mengerti dan memahami alur dan tujuan tulisannya. Tahapan Proses Kreatif Menulis Untuk dapat melakukan proses kreatif menulis dengan maksimal dan menghasilkan tulisan yang berkualitas, tentu dibutuhkan tahap demi tahapan untuk mencapainya. Berikut ini tahapan proses kreatif menulis yang bisa dilakukan oleh penulis. 1. Persiapan Proses kreatif menulis dimulai dengan tahap persiapan. Di tahap ini, penulis harus menentukan terlebih dahulu proyek tulisan yang akan ditulis. Tentukan dulu apa yang akan dilakukan dan cari jalan untuk mencapainya. Misalnya ingin menulis tentang tulisan fiksi, nonfiksi, sejarah, atau lain sebagainya. Di tahap persiapan proses kreatif menulis, motivasi sangat dibutuhkan. Hal ini karena motivasi bisa membuat kebiasaan menulis yang lebih disiplin sehingga target tulisan selesai tepat waktu dan tidak mengulur-ulur waktu terlalu lama. Kemudian penulis juga perlu memberi pertanyaan pada diri sendiri tentang persiapan lainnya. Lihat ke belakang, ingat apa hal yang sudah dilakukan sejauh ini dan pikirkan cara mendorong diri sendiri untuk mencapai sesuatu yang pernah berhasil dicapai. Hal ini akan lebih membuat penulis dapat menyelesaikan tulisan dengan baik. Selain menentukan tujuan dan metode penulisan, penulis juga diminta mengubah karakter asli untuk beberapa bulan ke depan sehingga proyek tulisannya juga akan bisa diselesaikan tanpa mementingkan ego sendiri. Selanjutnya, tentukan genre tulisan dan buat dengan kreativitas serta ide yang semenarik mungkin. Penulis juga bisa mencoba genre yang berbeda dengan tulisan sebelumnya untuk memacu rasa keingintahuan dan semangat untuk menulis. Baca juga Mengenal Metode Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 4D 2. Perencanaan Tahap proses kreatif menulis selanjutnya adalah tahap perencanaan. Di tahap ini, penulis harus melakukan berbagai tahap, mulai dari riset dan pra-meditasi. Misalnya pada penulis buku non-fiksi, proses kreatif menulis biasanya berangkat dari pilihan topik. bukan dari struktur tulisan. Penulis kemudian mencari dan meneliti objek dari tulisannya tersebut. Riset atau pencarian mater bisa melalui berbagai cara, misalnya wawancara, menyebar kuesioner, mencari jurnal atau arsip di perpustakaan, dan melakukan riset di berbagai medium. Penulis lantas baru bisa mulai mengelompokkan ide dan gambaran cerita yang mereka peroleh melalui brainstorming. Sementara itu, untuk penulis buku fiksi, tahap yang dilalui sama persis antara rencana dan hasil tulisan. Ada pula penulis yang melakukan perencanaan sedikit, tetapi terus menulis dan terus maju sampai tulisannya selesai. Karena penulis buku fiksi memang lebih santai dan bisa mengembangkan ide gagasannya di tengah menulis. Yang paling penting dari tahap perencanaan pada proses ini adalah eksplorasi yang dilakukan. Penulis seolah diminta melakukan perjalanan tanpa peta pada setiap kata atau kalimat yang ditulisnya untuk menemukan ide atau gagasan baru yang kemudian bisa dikembangkan menjadi satu kesatuan tulisan yang utuh. Tak menutup kemungkinan, penulis juga memosisikan dirinya sebagai pembaca yang mana memiliki persepsi mengenai karakter dan jalan cerita baru bisa ditemukan setelah tulisannya disusun. 3. Inkubasi Tahap selanjutnya adalah tahapan inkubasi dalam proses ini. Di dalam tahapan ini, penulis mulai sibuk bekerja dan menulis. Namun akan ada masanya dimana penulis mengalami stagnasi dan kesulitan melanjutkan tulisan sehingga ide yang ia miliki jadi tidak berkembang, kalimat yang muncul mulai jelek, dan lain sebagainya. Stagnasi ini akan terjadi di tahap inkubasi. Ketika hal tersebut terjadi, penulis tidak perlu khawatir. Biarkan saja proses ini berjalan karena pada dasarnya, melamun, tidak sadar, dan hal-hal yang membuat hidup terasa berhenti bisa jadi hal positif dalam hidup. Meski kemampuan menulis seolah berhenti sesaat, sebaiknya jangan gunakan untuk mencari bahan lebih banyak atau membaca lebih banyak. Penulis hanya bisa melakukan rehat sejenak dan mulai menulis dengan mengalir tanpa mementingkan aspek-aspek sehingga tulisannya juga bisa berkembang lagi. 4. Mulai Bekerja Tahapan yang paling penting dari proses ini adalah mulai bekerja atau menulis. Perlu diperhatikan oleh penulis bahwa memulai menulis bukan dari memulai dari sebuah kalimat pertama sebuah prosa atau buku lainnya. Biarkan buku atau kertas tetap bersih dan putih, dan kumpulkan tahap yang sebelumnya sudah dilakukan. Kemudian buat coretan tentang plot atau kerangka tulisan, bisa dilengkapi dengan sketsa karakter atau deskripsi tentang karakter dan mulai kaitkan kalimat demi kalimat yang muncul di kepala kita. Proses ini bisa dilakukan sampai terbentuk pola yang membuat kita terpacu untuk melanjutkan tulisan. Selanjutnya, proses ini bisa dilanjutkan dengan tahap mulai menulis ulang atau re-writing dengan beberapa kalimat yang sudah disusun menjadi baris kalimat yang memiliki makna. Kemudian, terus melangkah ke tahap penulisan berikutnya dan tulisan akan mengalir dengan sendirinya. Di tengah proses menulis, akan muncul saat di mana penulis perlu membentuk ulang struktur tulisan, baik komposisi tulisan dan sebagainya sehingga harus mulai dari awal lagi. Itulah yang dinamakan proses kreatif menulis karena tidak ada kata memulai atau mengakhiri yang sebenarnya, melainkan terus melakukan perubahan hingga naskah selesai. 5. Lancar Menulis Ketika proses ini sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, maika selanjutnya tidak akan terjadi banyak kesulitan di dalamnya. Setidaknya, penulis akan tetap menikmati aktivitas eksplorasi cerita dan rasa keingintahuannya yang nantinya hasilnya akan terasa di waktu terakhir nanti. Oleh sebab itu, penting bagi penulis untuk menjaga alur cerita, termasuk bagaimana jumlah kata, jam kerja, dan bagaimana dapat menulis secara bebas dan cepat tanpa melakukan re-writing sampai tulisan selesai. Jika menemui kesulitan, penulis bisa rehat sembari berjalan-jalan mencari inspirasi. Menurut para psikolog, dalam menjalankan proses ini dibutuhkan fokus yang tinggi dan memang tujuannya tidak hanya untuk tulisan tetapi juga mengukur sejauh mana kemampuan otak sang penulis dan tulisan baru akan jadi hasilnya dengan baik setelah semua berhasil terlewati. Ketika pikiran tidak fokus dan banyak gangguan, maka mental penulis akan berubah dan mungkin akan mengalami masalah saat menulis. Saat fase inilah, dibutuhkan praktik belajar menulis terus-menerus agar target tulisan bisa diselesaikan dengan baik. Jangan khawatir, ritme ini biasanya selalu dialami penulis dan akan bisa diselesaikan juga. 6. Diam Mencari Ide Ketika di tengah proses kreatif menulis mendapati tulisan yang tidak struktur, penulis juga tak perlu khawatir. Sama halnya seperti proses hidup, proses ini akan ada saatnya jadi menyenangkan, ada juga saatnya jadi berat. Ketika menghadapi hambatan dan masalah sampai otak seolah berhenti menyuplai kosakata, berhentilah menulis. Akhiri dulu aktivitas menulis dengan pergi jalan-jalan atau makan makanan enak. Penulis juga bisa menonton film dan melakukan hobi lainnya untuk memberi kesempatan otak dan diri penulis kembali terisi. Setelah itu, proses diam sejenak tadi akan membuat otak semakin jernih dan lancar sehingga bisa menulis kembali. 7. Kemajuan dan Kalimat Akhir Dalam proses kreatif menulis, yang diraih tidak hanya memiliki kemajuan atau peningkatan menulis, tetapi lebih ke bagaimana perasaan ingin membuat tulisan menjadi satu kesatuan yang utuh dan lengkap dengan konsep yang sudah dirancang sesuai dengan yang kita inginkan sejak awal. Di proses ini, penulis bisa mengukur sejauh mana hasil kerja tercapai dan sesuai atau tidak dengan target awal menulis. Sekali penulis sudah melakukan sebuah kemajuan, maka mereka tidak kembali ke kualitas awal mereka sehingga kualitasnya dinilai lebih baik secara keseluruhan dan bisa terus ditingkatkan. Bagi sebagian besar penulis, dalam proses ini tidak ada hal yang berakhir. Ketika tulisan selesai, mereka akan kembali merevisi hasil kerjanya. Setelah karya tayang, mereka harus melakukan evaluasi mengenai kekurangan karya yang mereka buat. 8. Judul Hal yang tak kalah penting pada proses ini adalah pembuatan judul. Karena judul menjadi kesan pertama pembaca apakah karya sastra atau tulisan yang disajikan menarik atau tidak. Untuk membuat judul, bisa saja penulis mengikuti pengarang-pengarang terdahulu. Tetapi akan lebih baik ketika penulis mampu menyampaikan frase kalimat kita sendiri dan membuat frase kalimat tersebut memuat mengenai informasi menarik tentang isi di dalam tulisan yang sudah terbentuk. Judul yang menarik akan membuat pembaca semakin tertarik membaca tulisan. Menulis dalam Kreativitas Berkarya Seni Musik Kontemporer diawali dengan 2022-04-27 By Rahmi On April 27, 2022 In Lifestyle Seni musik kontemporer merupakan salah satu cabang seni yang tergolong baru. Seni ini dihasilkan melalui kreativitas yang tinggi dan mengandalkan kebebasan dalam berekspresi. Bagi seorang musisi, menulis dalam kreativitas berkarya seni musik kontemporer diawali dengan beberapa tahapan yang harus dilalui. Memahami Konsep Musik Kontemporer Sebelum memulai menulis dalam kreativitas berkaryaContinue Reading

menulis dalam kreativitas berkarya seni musik diawali dengan